Kamis, 17 Desember 2009
KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup.Di indonesia sendiri untuk tahun 2008 sudah berjumlah 35.000.000 orang (menurut perhitungan BPS). Jumlah tersebut kemungkinan masih dapat bertambah pada tahun 2009 karena badai krisis ekonomi global yang mengguncang dunia. lalu,apakah yang menjadi penyebab dari kemiskinan dan bagaimanakah cara menanggulanginya?. hal tersebutlah yang akan dibahas pada kesempatan kali ini.
Penyebab kemiskinan sendiri bersumber pada dua faktor, yaitu faktor internal atau faktor dari dalam diri manusia tersebut dan faktor external seperti kebijakan pemerintah atau terpaan badai krisis ekonomi.
dari faktor internal , ada beberapa penyebab seseorang atau sekumpulan orang memiliki kemungkinan untuk menderita kemiskinan
1) Budaya malas
Budaya malas ini adalah sumber dari segala sumber kemiskinan.Dengan bermalas-malasan orang akan terhambat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan juga sumber penghasilan. sayangnya bagi sebagian orang, budaya ini sudah terpatri di dalam otaknya, bagaikan sebuah kanker yang terus menjalar ke seluruh tubuhnya. sebagai contohnya, para pengemis dan pak ogah yang sering kita jumpai di jalanan, kebanyakan dari mereka masih memiliki tenaga yang kuat untuk bekerja. namun sayangnya, mereka tidak mau mengeluarkan tenaga yang dimiliki dalam tubuhnya tersebut untuk bekerja. mereka mungkin lebih memilih untuk menjadi pengemis dari pada pekerja karena mereka mempunyai pemikiran "Untuk apa bekerja, jika rejeki bisa mengalir tanpa harus bekerja". itulah sebuah pola pikir yang salah yang akan menyebabkan kemiskinan.
2) Budaya boros
Budaya boros adalah budaya negatif yang memiliki arti,secara tidak bijaksana menggunakan uang yang kita miliki untuk hal yang yang tidak perlu. Budaya boros sendiri identik dengan kegiatan pemuasan nafsu sesaat. Memelihara budaya boros , sama saja dengan menjatuhkan kita kejurang kemiskinan walaupun efeknya tidak terlihat secara langsung.
mungkin banyak diantara kita Sering mendengar pepatah "hemat pangkal kaya". Ya, pepatah tersebut benar adanya karena dengan berboros-boros dalam mengeluarkan uang, kita menjadi tidak mempunyai simpanan uang yang seharusnya kita miliki terutama untuk kepentingan dana darurat. dana darurat sendira, sangat penting sekali karena dengan adanya dana tersebut, kita sudah mempersiapkan dana untuk menghadapi sesuatu hal yang bersifat unpredictable atau urgent. Namun ketika kita tidak memiliki dana tersebut, disaat situasi buruk terjadi dan kita membutuhkan uang untuk menyelsaikan situasi tersebut, kita akan kebingungan untuk mencari dana tersebut karena kita tidak memiliki simpanan untuk hal-hal yang bersifat unpredictable ini.
Jikalau kondisinya sudah seperti itu, kita membutuhkan pinjaman dana dari seseorang yang mau menolong kita meminjamkan uangnya untuk dipinjamkan kepada kita. Meminjam uang kepada orang lain sebenarnya bukan-lah cara yang baik dalam menghadapi situasi tersebut karena kita akan terdesak oleh jangka waktu pengembalian yang akan membuat kita stress dan bingung, jika disaat waktu pengembalian pinjaman hampir habis, kita ditimpa lagi oleh masalah yang membutuhkan uang, dalam menyelsaikan masalah tersebut ditambah lagi dengan bunga yang diberikan kepada peminjam, tentu hal tersebut membuat kita semakin rugi,bukan.
Dengan memeilihara budaya boros ini juga, akan membuat kita tidak bisa berinvestasi sebab uang yang kita miliki sudah habis terpakai untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. investasi sendiri adalah tindakan yang sangat penting dilakukan karena dengan berinvestasi uang kita akan bertambah
Untuk menyelsaikan masalah kemiskinan yang disebabkan faktor internal, kita harus membuat kesepakatan dengan diri sendiri agar tidak melakukan perbuatan tersebut di kemudian hari. Lakukanlah dari hal yang kecil karena sesungguhnya yang kecil tersebut akan berubah menjadi besar.
dari faktor external , ada beberapa penyebab seseorang atau sekumpulan orang memiliki kemungkinan untuk menderita kemiskinan
1) kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah terutama dalam hal ekonomi, adalah salah satu faktor yang dapat membuat jumlah kemiskinan di suatu negara bertambah atau berkurang. Kesalahan dalam membuat kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dapat membuat perekonomian suatu negara carut marut. sebagai contohnya, kebijakan untuk menaikkan harga BBM, dengan naiknya harga BBM akan mebuat tingkat inflasi menjadi tinggi. Kenaikan tingkat inflasi tersebut akan membuat harga-harga bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari akan merangkak naik. hal tersebut akan menyulitkan masyarakat yang berada pada level ekonomi menengah kebawah dan membuat mereka menjadi semakin miskin.
2) terpaan badai krisis ekonomi
beberapa bulan yang lalu, dunia mengalami terpaan badai krisis ekonomi yang akibatnya cukup menyengsarakan masyarakat dunia baik secara langsung ataupun tidak langsung. Awalnya krisis ekonomi ini sendiri terjadi pada negara adikuasa, Amerika Serikat. Krisis ekonomi yang terjadi di AS, bersumber pada masalah "subpreme mortage" kredit perumahan yang diberikan oleh perusahaan mortgage broker, dengan bunga yang rendah di awalnya (2-5 tahun), namun di tahun berikutnya, bisa naik sampai 1 1/2 kali lipat. Dan kalau macet, kredit ini dijual ke bank, dan bank yang akan membereskan kredit tersebut.
Karena Bank Sentral Amerika yang sering disebut The Fed, menaikkan suku bunga berkali-kali, hingga mencapai 5,25%, akhirnya kredit sektor perumahan dari sub prime mortgage ini akhirnya banyak yang macet disaat Bank membutuhkan likuiditas yang cukup banyak untuk menutupi kredit tersebut. investor di sektor ini akhirnya banyak yang menarik dana untuk mendapatkan likuiditas, dalam bentuk dollar Amerika di berbagai portofolio-nya, termasuk di Indonesia, baik dalam bentuk saham, maupun mata uang.Inilah yang akhirnya ikut membawa pasar modal dan pasar uang Indonesia ikut terseret. Nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika, naik sampai menembus angka 12000 rupiah per US dolar.Hal tersebut akan membuat industri-industri di indonesia yang berhutang dalam bentuk dolar, menjadi kesulitan karena harga dolar menjadi naik sedangkan pendapatan yang dihasilkan mereka adalah dari rupiah.Untuk mengurangi kerugian tersebut industri-industri tersebut melakukan pengurangan terhadap jumlah karyawannya dan akan menyebabkan jumlah pengangguran meningkat.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan yang disebabkan karena faktor external, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan yang PRO terhadap rakyat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar