Selasa, 05 Januari 2010

waspadai penjarahan budaya oleh malaysia


dalam tahun 2009 lalu negara tetangga kita "malaysia"(malingsia) melakukan tindakan konfrontasi yang menyulut kemarahan penduduk indonesia khususnya penduduk asli bali.

didalam iklan pariwisatanya, malaysia menampilkan atraksi tari pendet yang sudah jelas merupakan salah satu kebudayaan asli indonesia yang berasal dari daerah bali, tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada bangsa indonesia sehingga membuat kemarahan rakyat indonesia kepada malaysia kembali memuncak.

dalam penuturannya pada Tempo interaktif (22 agustus 09) seniman tari asal bali "Wayan Dibia" menuturkan "Pendet adalah tari yang sudah ratusan tahun dimainkan warga Bali,” ujar mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu, Sabtu (22/8).

Pada awalnya, tari itu adalah tari sakral yang dipertunjukkan pada upacara ritual keagamaan untuk menyambut turunnya para dewa dari kahyangan.

Tetapi pada 1950, tarian tersebut dimodifikasi menjadi tari penyambutan tamu dengan mendapat sebutan khusus sebagai Tari Pendet Puja Astuti. Penciptanya Ni Ketut Reneng dan I Wayan Rindi menjadikan Pendet dengan empat penari sebagai bagian dari pertunjukan turistik di Bali Hotel (Denpasar).

Pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet dengan lima penari yang bertahan hingga saat ini. ”Tahun 1962 kembali dimodifikasi sebagai tarian massal dengan 800 penari untuk pembukaan Asian Game di Jakarta,” jelas dia.

sebenarnya,malaysia bukan hanya kali ini saja melakukan tindakan-tindakan provokasi terhadap bangsa indonesia terutama dalam hal kebudayaan.Tentu kita masih ingat ketika malaysia melakukan klaim terhadap batik yang merupakan salah satu pakaian tradisional asli Indonesia. Beruntungnya, pada tanggal 2 oktober 09, PBB membuat sebuah keputusan yang menggembirakan bangsa indonesia. PBB menyatakan bahwa batik merupakan benda budaya,bukan benda warisan manusia,milik Indonesia

Menurut artikelindonesia.com setidaknya ada 9 kebudayaan indonesia yang di klaim oleh malaysia dengan rincian sebagai berikut:
1) Batik
2) Reog Ponorogo
3) Angklung
4) Tari Pendet
5) Rendang
6) Kuda Lumping
7) Lagu Rasa Sayange
8) Wayang Kulit
9) Keris

Untuk mencegah terulangnya kembali tindakan klaim yang dilakukan oleh malaysia ataupun negara lain, peran keluarga sangat dibutuhkan sebab keluarga merupakan bagian terkecil dari Negara. Keluarga, terutama orang tua perlu memperkenalkan budaya-budaya dari daerahanya masing-masing kepada anak-anaknya sejak mereka kecil sehingga diharapkan mereka dapat mengenal kebudayaan yang dimilkinya dan dapat mewarisi budaya tersebuat ke-anak cucunya kelak agar budaya tersebut tidak punah tergerus kemajuan jaman.

Peran pemerintah juga sangat diperlukan dalam melestarikan kebudayaan Indonesia yang jumlahnya sangat banyak ini. Pemerintah dapat mengadakan pameren-pameran yang berkaitan dengan kebudayan Indonesia di luar negri agar Negara lain dapat mengetahui budaya-budaya yang dimiliki oleh Indonesia sebelum budaya tersebut diklaim oleh Negara lain. Disamping itu pemerintah juga harus mematenkan kebudayaan yang dimliki oleh Indonesia agar kebudayaan tersebut menjadi sah dimata dunia bahwa budaya tersebut adalah kebudayaan Indonesia.

Entah,berapa banyak lagi kebudayaan indonesia yang akan di klaim oleh malaysia jika kita tidak peduli dan tidak mencintai kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara kita. Tetapi yang paling ditakutkan dari semua itu adalah jika malaysia melakukan klaim bahwa presiden kita juga berasal dari malaysia.

Foto : nasiragun.com









Tidak ada komentar:

Posting Komentar