Senin, 03 Januari 2011

Dampak Negatif SmartPhone

smartphone didominasi oleh 2 pemain: Blackberry dan iPhone. Tahun ini, sejumlah vendor tidak mau kalah dengan ikut ‘bermain’ di pasar smartphone. Apalagi muncul sistem open source baru dari Google yang bernama Android. Alhasil, masyarakat dibanjiri beragam pilihan smartphone.

Produk smartphone merupakan perwujudan dari era informasi yang semakin canggih dan mempengaruhi kehidupan konsumen, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, bahkan hingga ke ranah pribadi. Ada kelompok konsumen yang masuk dalam kategori ‘social geek’ yang berarti kecenderungan perilaku sosial yang dipengaruhi oleh teknologi internet.

Penggunaan teknologi melalui media computer maupun handphone mengubah individu yang tadinya memiliki suatu kemandirian dalam bertindak, menjadi individu yang cenderung mengalami ketergantungan pada media.

Tak perlu waktu lama untuk melihat betapa maraknya penggunaan smartphone. Cukup perhatikan orang-orang yang berlalu-lalang di mall, terutama anak muda, dan kita akan melihat betapa ‘lengket’ mereka dengan smartphone-nya (tidak perlu sebut merk apa, kan?). Individu, khususnya usia dewasa muda, menganggap smartphone menjadi second-life dalam dirinya. Mereka mudah ‘tenggelam’ dalam dunianya sendiri, mengutak-atik keypad smartphone tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya.


Smartphone Menguasai ‘Dunia’

Apa yang mereka lakukan dengan smartphone? Intinya hanya satu, mereka melakukan kontak dengan dunia luar. Konsumen yang memilih smartphone cenderung memiliki kepribadian mobile affinity dan technology compability. Kepribadian yang pertama menunjukkan bahwa seseorang merupakan individu yang selalu ingin memiliki kontak dengan dunia luar. Ia cenderung terbuka dan mau menerima segala perubahan dan menginginkan informasi terkini. Ia merasa lengkap dan sempurna kalau bisa berinteraksi dengan orang lain.

Kepribadian selanjutnya adalah kecenderungan individu yang memiliki nilai-nilai terdahulu. Yaitu keyakinan bahwa teknologi dapat memudahan hidup mereka. Selain itu, pengalaman konsumen terdahulu dalam menggunakan internet bisa memberikan suatu pengetahuan bagi konsumen mengenai manfaat internet bagi kehidupan mereka. Mereka memang termasuk konsumen yang melek teknologi, berpendidikan, dan berstatus menengah atas.

Smartphone diakui memiliki dampak positif dalam kehidupan konsumen. Pertama, perangkat itu memiliki manfaat dari akses data, hiburan, komunikasi instan dan intensif dengan cepat. Kedua, secara pemasaran, sifatnya one-to-one marketing kepada konsumen. Ketiga, persaingan antar provider mendorong layanan data smartphone dengan tarif murah. Tren yang meluas ini membuat banyak orang tertarik memakai smartphone. Semakin banyak pengguna, semakin luas potensi komunikasi yang dimiliki antar-pengguna.

Sejauh ini, semua tampak baik-baik saja. Namun tidak demikian bagi mereka yang masuk dalam kelompok smartphone maniac. Istilah itu gampang saja: ketagihan smartphone hingga menggunakannya dalam porsi berlebihan. Indikatornya, smartphone dibawa ke mana-mana, bahkan sampai mau tidur. Smartphone tidak pernah dimasukkan ke dalam tas, melainkan digenggam tangan seharian. Singkat kata, smartphone sudah menjadi bagian dari tubuh mereka. Dengan benda itulah mereka bisa terhubung ke ‘dunianya’ yang maya. Mereka tidak bisa lagi membedakan mana dunia maya dan mana dunia nyata.
Berikut ini adalah paparan mengenai sisi buruk smartphone.


1. Membuat kecanduan

Komunikasi terutama di kota-kota besar seperti jakarta, saat ini bagaikan sebuah suatu kebutuhan pokok yang mutlak harus terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penduduk semakin dimanjakan dengan kehadiran smartphone, handphone pintar yang memungkinkan penggunanya untuk terhubung baik secara online maupun ofline selama 24 jam nonstop selama 7 hari.

Bagi para penggila komunikasi untuk sekedar melepaskan rasa bosan dengan menghubungi teman atau kerabat, kemampuan daya hidupnya yang lama tersebut merupakan anugrah tersendiri bagi komunitas tersebut. Kemampuannya yang dapat online secara mobile juga turut menambah kenikmatan memiliki smartphone, tetapi dilain pihak daya tahan untuk hidupnya yang lama membuat para penngunanya akan semakin addicted untuk menghidupkan smartphone miliknya setiap saat dimanapun dan kapanpun. Mengikuti kata pepatah, sesuatu yang berlebih-lebihan pastilah tidak baik. Begitu juga dengan kecanduan menggunakan smartphone ini.

Menurut Penelitian yang dilakukan tim dari Rutgers University menyebutkan, untuk menyembuhkan pecandu smartphone, terapi yang digunakan sama seperti terapi untuk pecandu narkoba.

2. ganguan tidur
Seperti yang sudah dikatakan diatas, pengguna smartphone memiliki kecendrunagn untuk menjadi addicted untuk menghidupkan smarphonenya dimanapun dan kapanpun seolah tidak mau kehilangan koneksi terhadap smartphonenya, bahkan dikala jam tidur. Ketika pengguna smartphone tersebut tidur, sering kali muncul suara suara "tring" dari ponsel yang menandakan ada e-mail atau pesan baru yang masuk akan membuat kita penasaran untuk mengintip isinya. Keasyikan ini bisa terus berlanjut hingga malam hari, waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi.

Cukup banyak penelitian yang menyebutkan dampak buruk kurangnya waktu tidur. Mulai dari berkurangnya produktivitas kerja, naiknya jumlah kecelakaan, hingga tubuh jadi gampang diserang penyakit. Karena itu, matikan ponsel menjelang waktu tidur agar Anda bisa beristirahat.

3. Produktivitas berkurang
Tak ada yang menyangkal kecanggihan ponsel masa kini untuk memenuhi seluruh kebutuhan komunikasi. Namun, alat ini bisa menyebabkan kecanduan, mengganggu konsentrasi, bahkan merampas waktu tidur.

Penelitian yang dilakukan tim dari MIT Sloan School of Management tahun 2007 menunjukkan penggunaan BlackBerry memiliki dampak negatif di lingkungan kerja, seperti tidak terpenuhinya tenggat kerja akibat konsentrasi yang terbagi antara pekerjaan dan si ponsel pintar.

4. Merusak otak
Dampak buruk radiasi ponsel terhadap kesehatan memang masih jadi kontroversi, namun beberapa penelitian menunjukkan radiasi ponsel bisa memicu tumor otak dan insomnia. Terlalu sering menatap ponsel juga bisa menyebabkan rasa mual dan sakit kepala.

5. Membahayakan mata
Berlama-lama memelototi teks berukuran kecil di layar ponsel bisa menyebabkan sakit kepala, penglihatan kabur, dan mata kering. Karena itu, jagalah agar ponsel Anda berjarak 40-50 sentimeter dari wajah.

6. Membuat otot kaku
Belakangan ini cukup banyak orang yang datang ke ruang praktik dr Michael Triangto, SpKO dengan keluhan nyeri pada lengan bawah yang berlanjut ke lengan atas, bahkan ada yang sampai nyeri di bahu dan tengkuk. Setelah dievaluasi ternyata mereka terlalu banyak menggunakan smartphone-nya.

7. mengganggu kesuburan bagi pria dan wanita
Menurut Dr Imre Fejes, juru bicara tim peneliti konsrnetrasi dan kulaitas sperma pada pria yang terkena radiasi telepon genggam berkepanjangan lebih buruk ketimbang sperma pada pria yang jarang menenteng-nenteng teleponseluler. Fejes dan timnya berkesimpulan begini setelah menganalisa sperma 221 pria pemakai telepon seluler. Pria relawan itu ditanyai kebiasaan merekamenaruh dan memakai telepon genggam. Fejes kemudian menyimpukan bahwa kebiasaan memakai telepon seluler, termasuk dalam kondisi standby, berkorelasi dengan menurunnya konsentrasi dan kualitas sperma. Jadi ibarat baterei handphone yang low batt, jumlah sperma pria pemakai handphone seharian akan berkurang hingga 30 persen. Sperma yang tersisapun kebanayakan berenang secara tak normal. "Ini mengurangi kesempatan untuk pembuahan, ‘ujar peneliti dari Departemen of Obstetrics and Gynecology University of Szeged itu.
Inilah studi pertama tentang efek radiasi gelombang
elektromagnetik
telepon seluler terhadap kualitas sperma.

"Otot-otot tubuh tidak selalu siap dalam mengantisipasi kerja yang berlebihan seperti itu. Akibatnya asam laktat akan tertimbun dan menimbulkan nyeri pada otot-otot yang bersangkutan," papar dr Michael.
Untuk menghidari dampak negatif tersebut ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
1) ganti simcard yang ada di smartphone ke HP biasa, yang tipe jadul lebih bagus
2) matikan smartphone dikala jam tidur.
3) Taruh smartphone di tas
4) Jauhkan smartphone dari anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar